Argus Panoptes
Argus Panoptes dalam mitologi Yunani adalah seorang Gigant bermata seratus yang berhasil membunuh Ekhidna.
Hera menyuruh Argus untuk mengawasi Io, yang telah diubah menjadi sapi oleh Zeus. Hera ingin menjauhkan Io dari Zeus. Dengan seratus matanya, Zeus tak akan bisa mengambil Io tanpa sepengetahuan Argus. Bahkan ketika tertidur, beberapa matanya tetap terbuka dan mengawasi Io.
Zeus kemudian mengutus putranya, Hermes, untuk membunuh Argus. Hermes menyamar sebagai seorang gembala dan menidurkan Argus dengan permainan musiknya. Hermes lalu membunuh Argus sehingga Io bisa terbebas. Setelah Argus mati, Hera mengambil semua mata Argus dan memasangnya pada ekor burung kesayangannya, merak.
Areion
Areion adalah kuda abadi keturunan dewa. Areion lahir dari hubungan Demeter dan Poseidon.
Poseidon bernafsu pada Demeter dan mengejarnya. Demeter berusaha melarikan diri dengan berubah wujud menjadi kuda betina dan bersembunyi di antara kawanan kuda namun Poseidon mampu melihat penyamaran Demeter. Poseidon lalu berubah menjadi kuda jantan dan memperkosa Demeter. Dari hubungan tersebut lahirlah Areion. Areion sangat cepat dan mampu berbicara bahasa manusia.
Babi Erimanthios:
Babi Erimanthios adalah makhluk yang harus ditangkap oleh Herakles dalam rangka menyelesaikan tugas keempatnya. Herakles mngunjungi Khiron terlebih dahulu untuk mendapatkan saran mengenai cara menangkap babi tersebut, dan Khiron menyuruhnya untuk menggiring babi itu ke dalam salju tebal. Pada pertengahan musim dingin, Herakles melakukan usahanya dan berhasil. Setelah menangkap babi tersebut, Herakles mengikat dan membawanya ke Euristheus, yang takut dan bersembunyi. Euristheus kemudian menyuruh Herakles untuk menyingkirkan binatang itu yang dituruti oleh Herakles.
Burung Stimfalia
Burung Stimfalia adalah sekawanan burung pemakan manusia dengan paruh dari perunggu dan bulu dari logam. Burung ini adalah hewan peliharaan Ares, dewa perang. Kotoran mereka sangatlah beracun. Mereka berpindah ke Danau Stimfalia di Arkadia untuk menghindari kawanan serigala. Burung ini berkembang biak dengan cepat dan menghancurkan tanaman dan buah-buahan di daerah tersebut. Menurut beberapa sumber, burung ini juga adalah burung yang menyerang Argonaut.
Mengusir burung tersebut adalah salah satu dari Dua belas tugas Herakles. Herakles menggunakan lonceng perunggu untuk menakuti burung-burung itu dan kemudian menembaki mereka saat burung-burung itu terbang menjauh.
Driad
Driad adalah makhluk legendaris dari mitologi Yunani. Menurut mitologi Yunani, Driad merupakan makhluk, atau semacam peri, yang menghuni tumbuh-tumbuhan, berwujud wanita.
Dalam bahasa Yunani istilah serupa, drys, berarti pohon oak. Dari kata ini timbul pengertian mengenai Driad yakni kaum Nymph yang hidup dalam tumbuh-tumbuhan. Istilah tersebut sering dipakai untuk menyebut kaum Nymph yang tinggal dalam pepohonan secara umum.
Karakter Driad dari mitologi Yunani muncul dalam kisah fantasi The Chronicles of Narnia sebagai spirit berwujud wanita yang berasal dari pepohonan.
Dalam permainan Warcraft, Driad muncul sebagai salah satu unit petarung dari ras Elf. Wujudnya setengah wanita dan setengah rusa.
Elang Kaukasus
Elang Kaukasus adalah seekor burung elang yang merupakan anak dari Tifon dan Ekhidna.
Titan Prometheus mencuri api dari Olimpus dan memberikannya pada manusia, akibatnya Zeus menghukumnya. Zeus merantai Prometheus di sebuah tebing di pegunungan Kaukasus dan setiap hari akan datang seekor elang yang memakan hati Prometheus. Pada malam hari, hati Prometheus akan pulih kembali dan keesokan harinya elang tersebut datang lagi untuk memakan hatinya lagi, dan begitulah terus.
Ketika Io, yang sedang berwujud sapi, melewati tempat Prometheus dihukum, Prometheus memberitahunya bahwa suatu hari salah satu keturunan Io akan menjadi pahlawan yang terhebat. Di kemudian hari ramalan itu menjadi kenyataan dengan lahirnya Herakles.
Dalam perjalanannya menyelesaikan tugas kesebelasnya, Herakles tiba di tempat Prometheus. Herakles lalu menembak mati Elang Kaukasus dengan panahnya dan dan membebaskan Prometheus
Ekhidna
Ekhidna adalah Drakaina dalam mitologi Yunani. Namanya berarti "wanita ular". Ekhidna disebut sebagai "Ibu dari Semua Monster". Ekhidna bersarang di sebuah gua yang disebut Arima. Hesiodos menggambarkan Ekhidna sebagai monster raksasa yang bersama pasangannya, Tiphoeus atau Tifon, melahirkan berbagai monster mengerikan di mitologi Yunani.
Ekhidna kemungkinan adalah keturunan dari Tartaros dan Gaia, atau Keto dan Forkis. Tubuh bagian atasnya adalah wanita tapi bagian bawahnya adalah ular. Ekhidna juga sering digambarkan bersayap atau memiliki dua ekor.
Suatu hari, Ekhidna dan pasangannya menyerang dewa-dewa Olimpus, Zeus mengalahkan mereka dan mengurung Tifon di bawah Gunung Etna. Namun, Zeus membiarkan Ekhidna dan anak-anaknya tetap hidup sebagai tantangan untuk para pahlawan. Ekhidna adalah monster yang awet muda namun tidak abadi. Ekhidna mati dibunuh oleh raksasa bermata seratus, Argus Panoptes.
Euriale
Euriale dalam mitologi Yunani, adalah salah satu Gorgon. Dia digambarkan sebagai makhluk bersayap, memiliki tangan dari kuningan, gigi yang tajam dan rambut ular. Dia mampu membuat makhluk apapun menjadi batu dengan pandangan matanya. Dia dan saudarinya, Stheno, adalah Gorgon yang abadi sedangkan Medusa tidak.
Euriale adalah anak dari Forkis dan Keto. Euriale memiliki tangisan yang menakutkan misalnya ketika dia menangisi kematian Medusa di tangan Perseus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar