Kenyamanan Bagai Arak Beracun
Kenyamanan dan kenikmatan adalah tuntutan bagi kita semua, tetapi jika kita terlalu membiarkan kenyamanan di dalam kehidupan kita, hal ini bukan hanya bisa berefek pada kesehatan badan saja, dia juga bisa menghancurkan atau meluluh-lantakkan cita-cita luhur dan hasrat besar seseorang.
Kenyamanan membuat orang menjadi kendur, membuat orang kehilangan tekad juang, membuat orang kehilangan cita-cita. Ketika kenyamanan menjadi kelemahan musuh, maka dia akan menjadi senjata yang sangat ampuh untuk membeli musuh, menggunakan kenyamanan dengan cara menyuap Anda dengan arak enak, perempuan cantik dan pemandangan indah untuk membius cita-cita Anda, membuat Anda melupakan tujuan diri sendiri, menurunkan beban tanggung jawab besar yang berada pada pundak Anda. Kenyamanan bisa membuat Anda patah semangat secara berangsur-angsur tanpa terasa, menghancurkan cita-cita dan daya bersaing Anda.
ini ada suatu cerita
ada seorang pejabat telah difitnah seorang temannya yang dengki sehingga pangkatnya diturunkan. Dan dipindah-tugaskan ke daerah pedaleman yang masih sepi pada saat itu. Ia tidak ingin menjadi terbelakang dan berkemauan untuk maju, tidak ingin menyia-nyiakan waktunya hanya untuk bersenang-senang.
Setiap pagi hari dia memindahkan 100 batu bata dari dalam rumah keluar rumah, pada malam hari batu-batu bata tersebut dipindahkan lagi ke dalam rumah. Hal ini dilakukannya agar dalam dalam lingkungan yang terlalu leluasa lega dan nyaman tidak akan membuat tekadnya menjadi patah dan menyebabkan pekerjaan besar yang lain tertangguhkan.
Dia sering berkata kepada orang lain, “Orang besar adalah orang suci. Dia saja sangat menyayangi setiap waktu yang ada, apalagi kita sebagai orang biasa harus bisa lebih menyayangi waktu, bagaimana bisa menghamburkan waktu yang berharga hanya untuk bersenang-senang, hidup tanpa tujuan seperti dalam mimpi atau mabuk?”
Jika hidup terlalu nyaman akan menimbulkan bahaya, kebaikan hati akan sirna dan kehilangan kebaikan hati akan dengan mudah menimbulkan pikiran jahat. Maka jika seseorang hanya mendambakan kenyamanan untuk bersenang-senang dan perilakunya tidak bermoral maka orang tersebut berada dalam posisi yang sangat berbahaya.
Mendambakan kenyamanan lebih berbahaya daripada arak beracun, karena kenyamanan menelan tekad dari manusia, membuat orang tidak mau melangkah maju ke depan, membuang-buang waktu.
Kehidupan yang bahagia didasari dengan perasaan batin sebagai patokan, sedangkan kenyamanan bersenang-senang, kebanyakan adalah kenikmatan jasmaniah, hubungan antara batin dan jasmani dapat diumpamakan hal yang penting dan kurang penting, jika kedua hal ini dijungkirbalikkan maka seseorang akan kehilangan makna dari kehidupan.
Tolaklah kenyamanan dengan berani, tidak ada orang yang menuntut Anda untuk memberi kebahagiaan pada negeri ini. Tetapi setidaknya juga harus bertanggung jawab terhadap kehidupan diri sendiri.
Pupuklah kebulatan tekad dan gigih maju mulai sekarang juga, harus berolah raga untuk diet, terutama bisa mengurangi beban dan risiko terkena penyakit, harus mengontrol mulut dan kaki lebih-lebih harus mengontrol hati. Biarkanlah antusiasme belajar memadati makna dari kehidupan Anda, karena semua tahu belajar adalah sebuah resep yang tidak pernah menjadi kuno…
- Kisah Seorang Aktris Porno Yang Meninggalkan Karirnya
- belajar dari kupu-kupu
- Belajar Mengasihi Dari Malaikat Kecil
- Perjuangan Hidup Penambang Belerang
- Uang dan waktu
- Nick Vujicic, Pria Yang Hidup Tanpa Kaki dan Tangan
- true story Surat Seorang Ayah Kepada Anaknya yang Sudah Meninggal
- kisah inspiratif orang terkaya ke3 di indonesia
- Kisah Mengharukan Seorang Perampok dan Anak Buta
- Lanjutkan! (Jangan Kau Berhenti)
- Sisihkan 2-3 menit waktu kalian sebentar utk membaca ini
- kisah nyata yang terjadi di jepang
- Socrates Diperintahkan Meminum Racun karena Mengajarkan Kebenaran
- CINTAILAH CINTA
- Bicara Dengan Bahasa Hati
- tak sesulit yang anda bayangkan
- Ibunda, Kenapa Engkau Menangis
- PELAJARAN SANG KELEDAI
- HARI INI ADALAH ABADI
- menikmati kritik dan celaan
- sayangilah kekasihmu sebelum ini terjadi
- Impian Seluruh Orang Tua
- Renungan Seorang Anak
- keharusan memberi, bukan menerima
- Kisah sebuah guci
- Hargailah Sebutir Nasi
- kapan kita membahagiakan orang tua kita???
- Segala Hal Pasti Butuh Biaya
- menuju kebahagiaan
- Renungan Hidup/a>
- Kebodohan Profesor yang Menganggap Agama Sebuah Mitos
- Renungan Buat Wanita Jaman Sekarang
- SAAT-SAAT KEMATIAN MENJEMPUT
- renungan di kesunyian malam
- Suami yg sholeh harta yg berharga buat istri
- Perlakukan dengan baik
- Kisah Cinta seorang Anak kepada Orang Tuanya
- Jati diri Kita yang Sebenarnya
- Kenyamanan Bagai Arak Beracun
- Berkorban Itu Indah
- Pengabdian Tanpa Tanda Jasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar